18 Juni 2013

Disosnakertrans Programkan 100 Unit Bahan Baku Rumah Miskin

Rental Mobil Medan - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Pemkab-Rohul) konsisten dalam pemberdayaan masyarakat, maka, melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnekertrans)  Rohul tahun 2013 ini, memprogramkan 100 unit bahan baku rumah miskin di Rohul.

Program strategis ini sudah dikoordinasikan dengan Dinas Sosial (Disos) Provinsi Riau dan Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Kementerian Tenaga Kerja dan Tramigrasi (Kemenakertrasn) RI.
Kadisosnakertrans Rohul, H. Tengku Rafli Armein, S.Sos, optimis program bisa terlakasanakan secara signifikan meskipun anggaran minim dari ABPBD Rohul.

“Tahun  2012 lalu, sudah ada bantuan dari Disos Riau untuk rumah Komunitas Adat Terpecil (KAT), sebanyak 65 unit di Bonai Darusslam, tahun ini hanya ada 15 unit untuk pembangunan kegiatan KAT dan rehab bangunan, tapi itu membangun rumah ibadah KAT dan beberapa panti asuhan di Rohul,” sebutnya Rafli.

Diutarakan Kadisnakertrans, kalau dulu kegiatannya langsung membangun  rumah baik warga miskin maupun kegiatan KAT, tahun ini semuanya program bantuan rumah miskin sudah di arahkan ke Dinas Tata Ruang Cipta Karya (TRCK) Rohul, tapi Disosnakertrans tahun ini,  hanya menyediakan bahan baku bangunan untuk 100 unit, pihak Disosnakertransos akan terus melakukan pengawasan, termasuk sistem sasaran penerimanya, masyarakat tidak menerima berupa uang tunai, tapi mereka langsung mendapat bantuan dan debelikan bahan di toko bangunan.

“Kenapa seperti kita lakukan, karena sebelumnya, kita mendapat informasi penerima bantuan itu, tidak jadi membelikan untuk bahan bangunan, tapi malah uangnya dibelanjakan, kucuran uang bantuan itu sifat hibah dan tidak ada pengembaliannya,” ujarnya.

Dijelaskannya, progres lainnya, dinilai strategis yakni selama ini ada beberapa hal menjadi kendala dalam pemberdayaan masyarakat yaitu terakit muncul Orang Gila (Orgil) dan Gelandangan dan Pengemi (Gepeng) atau pengangguran, khusus Orgil setelah di tangkap dan di rawat di Rumah Sakit Jiwa Umum (RSJU) Tampan Pekanbaru, mereka langsung di bawa tempat penitipan atau pantai Orgil di Bengkulu.

“Data kita sementara Orgil di Rohul baru sekitar belasan orang, untuk tahun ini 5 Orgil akan kita ajukan dan kita bawa ke Panti Orgil di Bengkulu untuk dilakukan pembinaan, selanjutnya, ucap Rafli, ada pemahanan kurang positif di masyarakat bagi pihak keluarga, jika memiliki Orgil mereka menganggap itu aib bagi keluarga, sehingga ketika Orgil sudah sembuh, pihak keluarganya banyak tak mau lagi menerimanya,” ulas Tengku.

Orgil dan Gepeng atau masyarakat pengangguran, tidak akan banyak progres dilakukan hanya 5  Orgil, 5 Gepeng atau pengangguran, tapi mereka benar-benar di bina, karena buat banyak-banyak dikirim ke Panti baik itu di Pekanbaru maupun di Bengkulu, toh setelah kembali dari sana mereka akan kembali seperti semula, biar sedikit tapi berhasil dan mereka bisa disalurkan kemudian bisa dicarikan pekerjaaanya.

“Nanti ditangkap 30 orang, terus di bawa ke Panti, mereka dibina, tapi kalau mereka gak ada tempat kerjanya, ya, tentu saja sama dengan tidak,” tambah Kadisosnakertrans.
Di sisi lainnya, mengenai tenaga kerja, tahun ini pihaknya akan membuat sebuah perusahaan sebagai pilot project atau percontohan untuk semua perusahaan di Rohul, rencannya perusahannya bergerak di perkebunan kelapa sawit, sebab di Rohul mayoritas perusahaan kegiatan di bidang kebun kelapa sawit, nanti bagaimana perusahaan bisa mengelola tenaga kerja sesuai ketentuan hukum dan aturan tenaga kerja.

“Kita menyadari konflik  tenaga kerja baik itu diperusahaan masih tinggi, tapi jika dibanding dengan kabupaten/kota lainnya di Riau, Rohul masih sangat rendah dan bisa dikatakan cukup kondusif,” pungkas Armain. (Arsip SitusRiau.com - 07/02/2013)