Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Utara Abubakar Siddik mengatakan kenaikan harga tiket pesawat dari Bandara Polonia Medan tujuan ke beberapa kota di Tanah Air dikeluhkan pemudik balik pada H+7 Lebaran.
“Sebab, kenaikan harga tiket yang ditentukan sejumlah maskapai penerbangan itu terkesan tidak mempedulikan kondisi para penumpang arus balik yang keuangan mereka mulai menipis, dan tidak ada lagi,” katanya, hari ini.
Sebelumnya, harga tiket Medan-Jakarta di sebagian besar maskapai penerbangan selama pascaLebaran mengalami kenaikan rata-rata minimal 40 persen.
Pada posisi harga normal, tiket Medan-Jakarta dan Jakarta-Medan umumnya masih berada di kisaran Rp500 ribu hingga Rp1,2 juta per orang.
Harga tiket Lion Air rute Medan-Jakarta untuk jadwal penerbangan Kamis (23/8) pagi sudah berada di kisaran Rp750 ribu atau naik sekitar Rp200 ribu lebih dibanding pada situasi harga normal.
Meski harga tiket pesawat tergolong relatif mahal, permintaan tiket dari Medan tujuan ke beberapa kota besar di Indonesia untuk jadwal penerbangan pada H+3 hingga H+6 Lebaran 2012 meningkat tajam.
Abubakar mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat itu, memang wajar terjadi, namun jangan terlalu tinggi hingga mencapai 40 persen.Ini jelas memberatkan para konsumen atau masyarakat yang menggunakan jasa transfortasi penerbangan tersebut.
Apalagi, jelasnya, keadaan perekonomian para pemudik sudah mulai menipis selama mudik di kampung halaman mereka.Hal seperti ini juga harus dipertimbangkan oleh maskapai penerbangan.
“Janganlah maunya menaikkan harga tiket pesawat terbang pada kondisi arus balik penumpang pada Lebaran,” katanya.
Dia menambahkan, kenaikan harga tiket pesawat terbang itu, juga sudah dilakukan maskapai penerbangan saat terjadinya arus mudik Lebaran.”Seharusnya pada arus balik Lebaran ini, tidak perlu dinaikkan tiket,” ucap dia.
Selanjutnya Abubakar mengatakan, akibat kenaikan harga tiket pesawat terbang itu, tidak sedikit konsumen atau calon penumpang pesawat yang terpaksa mengurungkan niat mereka menggunakan jasa penerbangan.
Hal ini dikarenakan, tidak mampunya lagi sebahagian masyarakat untuk membeli tiket pesawat terbang yang harganya relatif mahal.Sehingga konsumen tersebut beralih dan memilih naik bus dari Medan tujuan
“Warga yang tidak jadi berangkat ke Jakarta dengan menggunakan pesawat penerbangan itu, jelas menimbulkan rasa kecewa atas kenaikan tiket tersebut,” ujarnya.
Padaha, jelasnya, kehadiran maskapai penerbangan itu, bertujuan untuk membantu dan mempermudah masyarakat dan konsumen, namun kenyataannya jauh dari yang diharapkan bagi pengguna jasa transfortasi pesawat tersebut.
“Maskapai penerbangan diharapkan juga harus memikirkan keadaan para penumpang mudik Lebaran, dan jangan hanya mencari keuntungan yang besar.Konsumen atau calon penumpang yang juga merupakan pelanggan tetap bagi maskapai penerbangan tersebut juga harus diperhatikan dan jangan sampai merasa kecewa,” kata Abubakar.
Data yang diperoleh pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara menyebutkan, jumlah moda angkutan udara yang disediakan pada Lebaran 2012 ini, yakni angkutan udara domestik (10 perusahaan), (47 armada) dan (9.635 seat).
Sedangkan, angkutan udara tujuan luar negeri (8 perusahaan), (18 armada) dan (2.425 seat).Serta angkutan udara regional (7 perushaan), dan (273 seat). (waspada.co.id)